HORAS....!
SELAMAT DATANG TUHAN MEMBERKATI

Minggu, 27 Februari 2011

Kota Kinabalu, 23 Pebruari 2010

Sudah satu bulan lebih kami berada di Sabah Teeological Seminary (STS) ini. Tentu dalam waktu itu juga sudah terdapat berbagai pengalaman di tempat ini. Pada awalnya tiba di tempat ini, kami sungguh merasa orang asing. Dan pada awalnya, haruslah kembali menyesuaikan diri di tempat ini. Namun, lama kelamaan akhirnya terbiasa juga.
Dalam kesempatan ini, kami akan membagikan sedikit pengalaman baik dalam perkuliahan, maupun dalam asrama.
1.      Dalam Perkuliahan
Sebagaimana sebelumnya sudah diberitahu, bahwa kami di STS ini mengambil 4 mata kuliah :
·         Teologi Feminist Paulus
Mata kuliah ini diajar oleh seorang dosen perempuan ( Dr. Ruth). Ibu ini berasal dari Sekolah Theologi yang ada di Kalimantan, namun asli dari Jerman. Ibu ini sangat tegas sekali dalam mengajar. Hingga hal-hal kecil, seperti HP harus non aktif. Dalam kelas ini kami menjadi pendengar saja. Namun, sangat menarik belajar dalam mata kuliah ini. Latar belakang Dr. Ruth yang dari Katolik, menurut kami sangat tegas (dan mendekati radikal) berbicara tentang Partohonan Perempuan. Bukan hanya masalah pelayan perempuan, namun sampai pada perempuan dalam jabatan gereja.
Kelas ini masuk 2 kali seminggu Senin (07.40 – 09.25) dan Kamis (07.40 – 09.25). kelas ini masuk 2 kali dalam seminggu dikarenakan, ibu Ruth mengajar hanya sampai dengan 07 Maret 2011. Beruntung kami masuk dengan kelas ini, karena bisa lebih mendalami teologi feminist, apalagi yang diperhadapkan dengan surat-surat Paulus.
·         Teologi Sosial
Dosen dari mata kuliah ini adalah Rev. Francis Danil. Beliau ini merupakan alumni dari UKDW Yogyakarta. Dalam mata kuliah ini, lebih mengacu kepada sosial dalam suku-suku yang ada di Malaysia secara umum, dan suku-suku di Sabah secara khusus. Namun, dengan kehadiran kami, kelas ini sedikit terbuka dan akhirnya kami diberikan juga kesempatan dengan memperkenalkan sosial masyarakat batak, melalui tugas-tugas mingguan yang selalu dikumpul, yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat batak. Dalam kelas ini juga ada kelompok diskusi yang berdasarkan kelompok suku, yang masing-masing kelompok ini akan membuat presentasi kehidupan sosial dan budaya sukunya, dan diperhadapkan dengan Teologi atau Kekristenan. Dengan kehadiran kami juga di kelas ini, akhirnya ada tambahan kelompok, dan kami menjadi satu kelompok yang akan memperkenalkan kehidupan sosial masyarakat batak dan diperhadapkan dengan Kekristenan.
Kelas ini masuk hari Selasa (10.30-12.15).
·         Humanical and Environmental Care
Dosennya adalah: Lawrence Hee.
Pada awal masuk kelas ini, kami kurang tahu apa yang akan dipelajari dalam kelas ini. Namun, setelah pertama sekali masuk kelas, ternyata kelas ini merupakan kelas praktika. Dimana, lebih membangun diri untuk melihat masalah-masalah sosial. Dalam kelas ini juga, menunjukkan bagaimana gereja dalam masyarakat. Sebagai contoh: bagaimana sikap gereja terhadap UU (Undang-undang) yang di tetapkan pemerintah, bagaimana seorang pendeta menyikapi kasus kawin muda yang bertentangan dengan UU Pernikahan Malaysia? Kelas ini memiliki tugas yang akan diseminarkan dihadapan kelas. Setiap pertemuan, biasanya dipilih beberapa orang untuk menyampaikan/ presentasi. Menarik sekali belajar dalam kelas ini. Kelas ini masuk setiap hari Jumat malam (19.00-21.40)
·         Agama Dunia
Agama dunia, tidak asing lagi. Sama saja dengan teologi agama-agama yang sudah selesai di STT HKBP. Namun, dalam kelas ini semakin diperdalam lagi dalam masing-masing agama itu sendiri. Dosennya juga yang tidak asing, Prof. Olaf. Kelas ini masuk hari Rabu (10.30-12.16) dan hari Jumat (08.35-09.25).
2.      Dalam Kehidupan Asrama
Asrama STS berada tidak terlalu jauh dari Kampus. Dalam kehidupan asrama, saya sudah menyesuaikan diri dengan semua penghuni, terkhusus penghuni LT.6 (karena saya tinggal di Lantai 6). Walaupun seperti itu, untuk bergaul dengan orang-orang China, sedikit agak sulit, karena sebahagian besar  diantara mereka tidak paham berbahasa Melayu. Dalam kamar, saya tinggal sendiri. Fasilitas kamar memadai, seperti lemari, meja belajar, dan juga tempat tidur.
 
Oleh Mellyanti Harianja (asrama putri)
Awal yang cukup sulit kurasakan untuk menyesuaikan diri di sini. Entah kenapa kali ini aku sering merasa sendiri. Tetapi perlahan-lahan aku mulai dapat menyesuaikan diri dengan mendekati pertama-tama anak Melayu, kemudian saudaria/I Cina. Hidup di asrama tidak seperti di STT HKBP dan memang sangat berbeda. Perbedaannya yaitu keramahtamahan sama sekali tidak digalakkan. Ketika masuk kamar orang lain, masuk begitu saja dan langsung ngerocos dengan orang yang ingin dijumpainya, keluar pun begitu juga. Saya sangat risih melihat fenomena ini. Saya tinggal di lantai 3 dan teman saya disini adalah anak STM (Short Term Missin) yang hanya belajar 3 bulan. Mungkin inilah penyebabnya mereka tidak memahami bagaimana hidup di asrama.
Makan
Berkaitan dengan Makan. Dalam Asrama, makan ada tiga kali sehari. Pagi hari (yang biasanya hanyalah sebatas sarapan saja, seperti roti, dan mie ditambah secangkir susu) pukul 06.45. untuk makan siang (12.45) dan makan malam (06.00). Untuk menu makan, baik. ketika makan, berdoa hanya awal saja dan ketika pulangpun tidak bersama namun siapa duluan siap itu yang dahulu. Akan tetapi, ada yang istimewa dimana mahasiswa/I menyuci piring sendiri dan juga peralatan dapur dan itu dilakukan dengan bersama dalam kelompok-kelompok. Secara umum, dari segi fasilitas lebih  lengkap di STS.
Ibadah
Kemudian berkaitan dengan Ibadah.
Hari senin ibadah hanyalah di malam hari, pukul 19.00, ibadahnya disebut dengan ibadah suku. Dimana semua yang satu suka, berkumpul dan mengambil tempat masing-masing untuk kebaktian. Dengan demikian, ada satu kelompok suku campuran, dan kami bergabung di dalamnya.
Hari Selasa, pukul 09.40-10.15, ada yang disebut dengan Family Group. Dimana setiap satu orang dosen, memiliki group mahasiswa yang menjadi seperti keluarga. Maka pada hari ini, berkumpul layaknya keluarga. Ada yang pergi ke luar untuk makan, ada yang sharing di kampus, dll. Malam hari Selasa, ada ibadah Bahasa Melayu dan China yang tempatnya dipisah. Pukul 19.00-19.30.
Hari Rabu, pukul 09.40-10.30 ada ibadah B.Melayu dan China yang tempatnya juga dipisah. Malam hari ada ibadah gabungan Bahasa Melayu dan China.
Hari Kamis, pukul 09.40-10.30 ibadah gabungan. Dan malam hari bahasa melayu dan china yang dipisah.
Di hari Jumat, tidak ada ibadah.
3.      Lain-lain
a.       Untuk ibadah setiap hari minggu, kami ikut dengan kegiatan Tahun I dimana setiap hari minggu ada kunjungan (lawatan) ke gereja-gereja. Hal ini juga menguntungkan karena akan mengenal beberapa gereja di tempat ini.
b.      Perpustakaan. Perpustakaan yang nyaman, namun suply buku rata-rata dari Indonesia, dan belum mempunyai banyak koleksi buku. Dalam waktu ini, mereka sedang melengkapi koleksi-koleksi buku di Perpustakaan. Perpustakaan full AC, dilengkapi mesin F.Copy, dilengkapi beberapa unit Computer yang free Internet, dan juga free wifi.
c.       Wifi. Untuk wifi, hanya berada di beberapa tempat tertentu. Yaitu, Perpustakaan, Kantor, dan Ruang Makan di Asrama. Wifi aktif dari pukul 08.00 pagi s/d 22.00 malam.
d.      Dalam Kuliah, ada waktu istirahat selama 5 menit, dan ada loby istirahat untuk mahasiswa yang dilengkapi dengan snack dan air minum. Tempat ini juga sebagai tempat pengumuman-pengumuman di mading, dan juga tempat Locker.
 
Demikianlah pengalaman ini kami  sampaikan untuk saat ini. Horas ma  tangiangkon hamu ma hami dison asa lam lancar perkuliahan, jala boi denggan berjalan.
Mauliate , Syalom..
Gomgom & Mellyanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar