HORAS....!
SELAMAT DATANG TUHAN MEMBERKATI

Kamis, 03 Maret 2005

Teologi Feminis (1 Korintus 15: 1-11)


Kitab 1 Korintus merupakan sebuah teologi salib yang menunjukkan pengakuan tentang kebangkitan Kristus dan pengharapan kebangkitan semua orang yang percaya. Paulus mendengar, oleh sebagian orang di Korintus menolak kebangkitan orang mati. Oleh karena itu dalam Pasal 15 : 1-11 ini, Paulus mencoba untuk mengantisipasi keberatan-keberatan yang menolak pengharapan akan kebangkitan.
Tulisan Paulus terhadap jemaat Korintus, pertama sekali memperlihatkan kebangkitan Yesus dengan memberikan beberapa orang saksi. Namun, pertama sekali Paulus dalam tulisannya menerangkan bahwa Yesus pertama menampakkan diri kepada Petrus. Hal ini dilakukan Paulus, karena Petrus sangat terkenal dikalangan jemaat Korintus. Dengan mengangkat nama Petrus sebagai saksi akan kebangkitan Yesus, Paulus yakin bisa mengantisipasi keberatan-keberatan yang menolak kebangkitan.
            Disamping itu, perlu diperhatikan dalam tulisan Paulus, termasuk dalam 1 Korintus 15:1-11 ini, kata apostolos. Paulus biasa memakai kata ini untuk mengartikan: seorang utusan yang biasa (2 Kor. 8:3; Flp.2:25), penginjil yang diutus (1 Kor. 9: 5-6; 2 Kor. 8:23), rasul palsu (2 Kor. 11:5; 12:11). Dalam 1 Korintus 15:5 dengan 1 Korintus 15:7, terdapat pembedaan arti. Antara murid-murid Yesus dan Rasul-rasul. Dari studi kata apostolos ini, kemungkinan besar Paulus hanya memakai kata apostolos untuk arti yang lebih luas, yaitu orang-orang yang diutus gereja untuk tugas tertentu. Kata apostolos mari kita bandingkan dengan yang dipakai paulus untuk menunjukkan Yunia (Roma 16:7). Yunia digambarkan seorang rasul yang terpandang diantara rasul yang lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan perempuan juga bisa menjadi seorang rasul yang baik dan terpandang diantara yang lain. Pelayan perempuan juga sekarang ini bisa menjadi pelayan yang terpandang diantara pelayan lain, dari cara mengajar dan pelayanan yang baik terhadap jemaat.
            Dengan demikian, dalam perikop ini, rasul-rasul yang dimaksudkan bisa mengarah kepada siapa pun, baik perempuan ataupun laki-laki. Di ayat 11, Paulus menekankan siapapun yag menyaksikan Kebangkitan Yesus, mereka semua mengajar dan mereka semua membuat orang-orang jadi percaya dan beroleh pengharapan kebangkitan. Oleh karena itu, Perempuan mempunyai ruang gerak dalam pelayanan di gereja. Tuhan memakai perempuan untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan. Dari perikop diatas, perempuan juga boleh mengajar, dan boleh membuat orang-orang menjadi percaya (penginjilan).